Jumat, 13 Juni 2014

Dunia Menyambut Pesta Sepak Bola



Para penari berpartisipasi dalam sebuah acara di Museum of the Republic di Brasilia pada 11 Juni 2014, sebagai bagian dari acara menjelang Piala Dunia, yang mulai bergulir Kamis (12/6).
SAO PAULO, KOMPAS.com — Piala Dunia 2014 segera mengentak dunia. Tuan rumah Brasil, Kamis (12/6/2014) malam ini, menggelar upacara pembukaan dengan pesta meriah yang menggambarkan keindahan alam, keberagaman, dan gairah masyarakat Brasil.
Sebanyak 60.000 orang diperkirakan hadir untuk menonton langsung acara pembukaan yang akan digelar di Stadion Corinthians, Sao Paulo. Di antara mereka, ada Presiden FIFA Sepp Blatter, Presiden Brasil Dilma Rousseff, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dan belasan presiden dari negara-negara Amerika Latin, Asia, dan Afrika.
Acara itu disiarkan secara langsung ke seluruh dunia. Momen itu diprediksi akan ditonton oleh satu miliar penduduk dunia.
Pembukaan Piala Dunia hanya berlangsung sekitar 25 menit. Meski singkat, acara itu melibatkan lebih dari 600 penari, pesenam, petarung capoeira, dan seniman lainnya. Di antara mereka tercatat nama bintang pop dunia Jennifer Lopez atau JLo.
Bersama rapper Pitbull, penyanyi Brasil, Claudia Leitte, dan kelompok perkusi Olodum, JLo akan menyanyikan lagu resmi Piala Dunia 2014, ”We Are One”, pada puncak acara. Dua hari yang lalu, penyanyi asal Amerika Serikat itu dikabarkan menarik diri untuk tampil di acara pembukaan Piala Dunia. Namun, Selasa lalu, FIFA lewat laman resminya memastikan JLo tetap tampil.
Pengarah pertunjukan upacara pembukaan Piala Dunia, Daphne Cornez, menjelaskan, secara keseluruhan acara itu akan memperlihatkan keindahan alam, keberagaman, semangat anti diskriminasi, serta gairah akan musik, tari, dan sepak bola rakyat Brasil. Gambaran itu akan disimbolkan dengan bola raksasa yang disusun dari 90.000 gugusan lampu.
”Betapa bergairahnya dan termotivasinya orang-orang (dengan Piala Dunia). Walaupun lelah atau kepanasan, mereka tetap tersenyum. Ini menakjubkan,” ujar Cornez seperti dikutip laman resmi FIFA.
Salah seorang penari berusia 60 tahun, Edna Sasson, mengaku sangat gembira karena terpilih sebagai salah seorang penari melalui proses seleksi yang ketat. ”Ini bukan sekadar menari di gedung teater. Saya menari di pembukaan Piala Dunia dengan jutaan orang menyaksikan di seluruh dunia,” ujar Sasson.
Direktur Eksekutif Perencanaan Operasional dan Support Joana Havelange menambahkan, pihaknya tidak akan terlalu banyak menggunakan lampu dan kembang api. ”Kami menitikberatkan pada para penari, tata panggung, sekuen fantasi, dan lagu tema yang sangat indah yang dibuat selama 2,5 bulan.”
Wasit Jepang
Upacara pembukaan Piala Dunia akan dilanjutkan dengan laga perdana antara tuan rumah Brasil dan Kroasia. Laga tersebut akan dipimpin wasit asal Jepang, Yuichi Nishimura. Nishimura akan dibantu dua asisten wasit yang juga berasal dari Jepang, yakni Toru Sagara dan Toshiyuki Nagi.
Nishimura yang berusia 42 tahun adalah wasit terbaik Asia tahun 2012. Dia dikenal tegas ketika memimpin pertandingan. Dialah wasit yang mengeluarkan kartu merah pertama pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Kartu merah itu dia berikan kepada pemain Uruguay, Nicolas Lodeiro, dalam laga melawan Perancis.
Nishimura juga mengganjar gelandang Brasil, Felipe Melo, dengan kartu merah karena melanggar Arjen Robben dalam laga melawan Belanda di perempat final. Brasil pun kalah dari Belanda dan harus angkat koper lebih awal dari Afrika Selatan.
Kejar persiapan
Untuk memastikan upacara pembukaan berlangsung sesuai dengan rencana, panitia penyelenggara mengebut sejumlah pekerjaan yang belum selesai. Wartawan Kompas, Agung Setyahadi, Selasa (10/6), dari Sao Paulo, melaporkan, sejumlah pekerja masih memasang tiang penyangga sementara pada jembatan yang menghubungkan tempat parkir mobil pribadi dengan Stadion Corinthians.
Di dalam stadion sudah tidak ada pekerjaan besar. Para teknisi hanya memeriksa tribune dan deretan kursi yang baru selesai dipasang. Dua pekan lalu, kursi tribune Stadion Corinthians masih belum terpasang semuanya dan sebagian area belum mendapat sertifikat aman.
Stadion berkapasitas 68.000 tempat duduk ini memang belum tuntas sepenuhnya. Pilar-pilar tribune masih berupa semen dan belum dicat. Bahan bangunan masih tertumpuk di kolong tribune. Di ruang kerja media, pipa-pipa air, pendingin udara, dan kabel-kabel menghiasi langit-langit ruangan karena belum dipasang plafon. Para pekerja pun masih terus mencoba sudut datang dan sudut pantul lampu stadion.
Meski demikian, secara fungsi, semua fasilitas di stadion dinyatakan siap digunakan. Presiden Brasil Dilma Rousseff mengatakan, pihaknya benar-benar siap menjadi tuan rumah. ”Kami telah mengatasi semua permasalahan. Orang-orang yang pesimistis telah dikalahkan oleh warga Brasil yang pekerja keras dan tidak pernah menyerah,” ujarnya.
Suasana pesta Piala Dunia mulai terasa di sekitar Stadion Maracana di Rio dan Stadion Corinthians di Sao Paulo. Para suporter dari sejumlah negara berkumpul di sekitar stadion untuk menari, bernyanyi, dan berfoto bersama.
”Saya harap suasana akan lebih meriah lagi setelah pembukaan Piala Dunia. Ini sangat penting bagi Brasil karena bisa menjadi citra positif bagi dunia luar,” ujar Paulo Conceicao, warga Sao Paulo yang tinggal di Santiago, California, AS.
Demam Piala Dunia
Dari Brasil, demam Piala Dunia juga mulai menjalar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Jalan Raden Saleh II, Cikini, Jakarta Pusat, warga memasang bendera kontestan Piala Dunia, seperti Brasil, Portugal, dan AS. Di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, tidak jauh dari stasiun kereta, warga memasang bendera 32 negara peserta Piala Dunia Brasil di pekarangan sebuah rumah.
Di Banglades, warga mengibarkan puluhan ribu bendera Brasil dan Argentina di atap rumah untuk menyambut Piala Dunia. Kota-kota di Banglades pun berubah menjadi lautan bendera Brasil dan Argentina.
Di Thailand, junta militer yang melakukan kudeta, akhir Mei, berjanji akan mengembalikan kebahagiaan warga dengan mengizinkan para penggemar sepak bola menonton semua pertandingan Piala Dunia secara gratis lewat saluran televisi nasional.

Sumber: Kompas Cetak

Dunia Menyambut Pesta Sepak Bola



Para penari berpartisipasi dalam sebuah acara di Museum of the Republic di Brasilia pada 11 Juni 2014, sebagai bagian dari acara menjelang Piala Dunia, yang mulai bergulir Kamis (12/6).
SAO PAULO, KOMPAS.com — Piala Dunia 2014 segera mengentak dunia. Tuan rumah Brasil, Kamis (12/6/2014) malam ini, menggelar upacara pembukaan dengan pesta meriah yang menggambarkan keindahan alam, keberagaman, dan gairah masyarakat Brasil.
Sebanyak 60.000 orang diperkirakan hadir untuk menonton langsung acara pembukaan yang akan digelar di Stadion Corinthians, Sao Paulo. Di antara mereka, ada Presiden FIFA Sepp Blatter, Presiden Brasil Dilma Rousseff, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dan belasan presiden dari negara-negara Amerika Latin, Asia, dan Afrika.
Acara itu disiarkan secara langsung ke seluruh dunia. Momen itu diprediksi akan ditonton oleh satu miliar penduduk dunia.
Pembukaan Piala Dunia hanya berlangsung sekitar 25 menit. Meski singkat, acara itu melibatkan lebih dari 600 penari, pesenam, petarung capoeira, dan seniman lainnya. Di antara mereka tercatat nama bintang pop dunia Jennifer Lopez atau JLo.
Bersama rapper Pitbull, penyanyi Brasil, Claudia Leitte, dan kelompok perkusi Olodum, JLo akan menyanyikan lagu resmi Piala Dunia 2014, ”We Are One”, pada puncak acara. Dua hari yang lalu, penyanyi asal Amerika Serikat itu dikabarkan menarik diri untuk tampil di acara pembukaan Piala Dunia. Namun, Selasa lalu, FIFA lewat laman resminya memastikan JLo tetap tampil.
Pengarah pertunjukan upacara pembukaan Piala Dunia, Daphne Cornez, menjelaskan, secara keseluruhan acara itu akan memperlihatkan keindahan alam, keberagaman, semangat anti diskriminasi, serta gairah akan musik, tari, dan sepak bola rakyat Brasil. Gambaran itu akan disimbolkan dengan bola raksasa yang disusun dari 90.000 gugusan lampu.
”Betapa bergairahnya dan termotivasinya orang-orang (dengan Piala Dunia). Walaupun lelah atau kepanasan, mereka tetap tersenyum. Ini menakjubkan,” ujar Cornez seperti dikutip laman resmi FIFA.
Salah seorang penari berusia 60 tahun, Edna Sasson, mengaku sangat gembira karena terpilih sebagai salah seorang penari melalui proses seleksi yang ketat. ”Ini bukan sekadar menari di gedung teater. Saya menari di pembukaan Piala Dunia dengan jutaan orang menyaksikan di seluruh dunia,” ujar Sasson.
Direktur Eksekutif Perencanaan Operasional dan Support Joana Havelange menambahkan, pihaknya tidak akan terlalu banyak menggunakan lampu dan kembang api. ”Kami menitikberatkan pada para penari, tata panggung, sekuen fantasi, dan lagu tema yang sangat indah yang dibuat selama 2,5 bulan.”
Wasit Jepang
Upacara pembukaan Piala Dunia akan dilanjutkan dengan laga perdana antara tuan rumah Brasil dan Kroasia. Laga tersebut akan dipimpin wasit asal Jepang, Yuichi Nishimura. Nishimura akan dibantu dua asisten wasit yang juga berasal dari Jepang, yakni Toru Sagara dan Toshiyuki Nagi.
Nishimura yang berusia 42 tahun adalah wasit terbaik Asia tahun 2012. Dia dikenal tegas ketika memimpin pertandingan. Dialah wasit yang mengeluarkan kartu merah pertama pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Kartu merah itu dia berikan kepada pemain Uruguay, Nicolas Lodeiro, dalam laga melawan Perancis.
Nishimura juga mengganjar gelandang Brasil, Felipe Melo, dengan kartu merah karena melanggar Arjen Robben dalam laga melawan Belanda di perempat final. Brasil pun kalah dari Belanda dan harus angkat koper lebih awal dari Afrika Selatan.
Kejar persiapan
Untuk memastikan upacara pembukaan berlangsung sesuai dengan rencana, panitia penyelenggara mengebut sejumlah pekerjaan yang belum selesai. Wartawan Kompas, Agung Setyahadi, Selasa (10/6), dari Sao Paulo, melaporkan, sejumlah pekerja masih memasang tiang penyangga sementara pada jembatan yang menghubungkan tempat parkir mobil pribadi dengan Stadion Corinthians.
Di dalam stadion sudah tidak ada pekerjaan besar. Para teknisi hanya memeriksa tribune dan deretan kursi yang baru selesai dipasang. Dua pekan lalu, kursi tribune Stadion Corinthians masih belum terpasang semuanya dan sebagian area belum mendapat sertifikat aman.
Stadion berkapasitas 68.000 tempat duduk ini memang belum tuntas sepenuhnya. Pilar-pilar tribune masih berupa semen dan belum dicat. Bahan bangunan masih tertumpuk di kolong tribune. Di ruang kerja media, pipa-pipa air, pendingin udara, dan kabel-kabel menghiasi langit-langit ruangan karena belum dipasang plafon. Para pekerja pun masih terus mencoba sudut datang dan sudut pantul lampu stadion.
Meski demikian, secara fungsi, semua fasilitas di stadion dinyatakan siap digunakan. Presiden Brasil Dilma Rousseff mengatakan, pihaknya benar-benar siap menjadi tuan rumah. ”Kami telah mengatasi semua permasalahan. Orang-orang yang pesimistis telah dikalahkan oleh warga Brasil yang pekerja keras dan tidak pernah menyerah,” ujarnya.
Suasana pesta Piala Dunia mulai terasa di sekitar Stadion Maracana di Rio dan Stadion Corinthians di Sao Paulo. Para suporter dari sejumlah negara berkumpul di sekitar stadion untuk menari, bernyanyi, dan berfoto bersama.
”Saya harap suasana akan lebih meriah lagi setelah pembukaan Piala Dunia. Ini sangat penting bagi Brasil karena bisa menjadi citra positif bagi dunia luar,” ujar Paulo Conceicao, warga Sao Paulo yang tinggal di Santiago, California, AS.
Demam Piala Dunia
Dari Brasil, demam Piala Dunia juga mulai menjalar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Jalan Raden Saleh II, Cikini, Jakarta Pusat, warga memasang bendera kontestan Piala Dunia, seperti Brasil, Portugal, dan AS. Di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, tidak jauh dari stasiun kereta, warga memasang bendera 32 negara peserta Piala Dunia Brasil di pekarangan sebuah rumah.
Di Banglades, warga mengibarkan puluhan ribu bendera Brasil dan Argentina di atap rumah untuk menyambut Piala Dunia. Kota-kota di Banglades pun berubah menjadi lautan bendera Brasil dan Argentina.
Di Thailand, junta militer yang melakukan kudeta, akhir Mei, berjanji akan mengembalikan kebahagiaan warga dengan mengizinkan para penggemar sepak bola menonton semua pertandingan Piala Dunia secara gratis lewat saluran televisi nasional.

Sumber: Kompas Cetak

Presiden Terpilih, Bukan Kunci Suksesnya Pilpres 2014



Suasana menjelang Pilpres 9 Juli 2014, semakin ramai. Di Dunia Maya lebih ramai dibandingkan Dunia Nyata. Perang Opini, saling mendukung dan saling menjatuhkan satu sama lain sepertinya sulit untuk dihindari. Yang Busuk dibungkus rapi menjadi Menarik, Yang salah dipermak menjadi pembenaran nalar dan logika. Fakta sudah bisa dijadikan sebagai nuansa yang biasa tanpa memberikan makna apa2. Gambar, Foto, Upload Surat Bukti ini dan itu, seakan menjadi sebuah kebiasaan untuk menunjukan bahwa yang disampaikan adalah benar agar pembaca lainnya menjadi mengetahui keberadaannya. Padahal dalam banyak kasus ternyata "Palsu" alias Hoax, tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Maka marilah kita berhati-hati dalam menulis, karena menulis itu sama tajamnya dengan lidah. Bisa jadi Fitnah, selain berkah tentunya.
Hati-Hati Menulis Opini dan Reportase
Sebelum saya lebih lanjut menjawab sub judul tersebut, saya ingin sharing sedikit tentang tulis menulis. Dua hari yang lalu, saya menjadi pembawa materi tentang bagaimana caranya melakukan Internet Sehat yang diadakah oleh PT Telekomunikasi Indoneisa Witel Jabar Timur, di Cirebon. Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari Sekolah, Remaja Masjid, Aktivis Gereja, dan beberapa Wartawan di Kota Cirebon. Saya senang mendapat kepercayaan tersebut, sebagai wacana untuk sharing dan memberikan pencerahan kepada anak-anak muda, aktivis masjid, dan Gereja.
Arah dari pembicaraan saya kepada peserta adalah tentang ekses atau akibat yang baik maupun yang buruk tentang perkembangan Jaman sekarang ini. Internet dalam perkembangannya seperti pisau bermata dua. Dua-duanya Tajam. Akan menjadi baik, jika kita menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Namun berlaku sebaliknya, jika kita salah menerapkannya. Di Internet, mau tanya apa saja, Mbah Google, pasti tahu jawabannya. Sebagai contoh, kalau Anda klik, "rauf nuryama", maka Mbah Google sudah kenal dengan saya. ketika saya mencoba untuk menunjukan kalau saya dikenal oleh mbah gugel, kebetulan  muncul bahwa saya adalah penulis kompasiana.
Sekalian saja saya ajak mereka untuk berkunjung, membaca dan belajar menulis di sini. Saya ingin mereka, para remaja bisa menjadikan internet sebagai bahan untuk memperkaya ilmu dan pergaulan yang baik di dalamnya. Membuat kreativitas, membuat blog, bahkan silakan untuk belajar menulis di blog kroyokan, kompasiana. Tujuannya, supaya lebih mudah di baca oleh orang lain, tentang tulisan mereka.
Setelah sesi saya, kemudian beberapa wartawan meminta saya untuk copy materi, sementara sesi berikutnya di isi oleh Tuan Rumah, Pimpinan Telkom dari Regional Bandung memberikan apresiasi atas kehadiran peserta dan mengingatkan bahwa, ".... Orang yang Korupsi saat ini, adalah Orang Bodoh. Kenapa? Apa yang dia lakukan, akan tercatat di Internet. Dan Tujuh Turunan, semua ahli warisnya akan tahu sejarah orantua atau saudaranya tersebut. Begitu menulis di mbah gugel, nama orang itu pasti akan muncul. Bagaimana dengan Keluarganya...?" itu sepenggal yang saya ingat.
Sekaitan dengan hal tersebut, penulis kemudian menjadi sadar dan mengajak rekans kompasianer lainnya, untuk lebih hati-hati dalam menulis. Maka dengan tulisan ini pun saya kemudian ingin menyampaikan bahwa apa yang kita tulis, dan kita upload, pasti sangat sulit untuk di hapus lagi. Jika pun kita sudah menghapusnya, mungkin ada banyak orang lain yang sudah mengcopynya dan menyebarkan berikutnya. Maka berhati-hati lah kita menulis, berhati-hatilah kita menulis riwayat hidup kita, karena kita akan diceritakan di alam ini, dengan catatan super canggih dengan nama Internet.
Termasuk, hirup pikuk tulisan yang membombardir Fitnah, Kampanye Hitam maupun Kampanye Negatif pasangan Capres dan Cawapres. Apapun adanya mereka adalah Pilihan, dan kelak siapapun yang jadi akan menjadi Pemimpin Bangsa ini, menjadi Pemimpin rakyat Indonesia selama 5 Tahun Yang akan datang.Menjadi pemimpin Kita.
Ada yang sama pentingnya dibandingkan dengan Kampanye!
Saya mencoba untuk mengajak rekans pembaca, agar kita tidak hanya larut dalam kampanye saja. KPU, Bawaslu, Anggota KPUD, PPK, Para Saksi di masing-masing TPS, Bagaimana masalah DPT, Pendistribusian Material Pilpres 2014, Mekanisme, Pengawalan mulai dari perencanaan, lelang barang cetakan, Netralitas Panitia, Netralitas dari Pengawal Pemerintahan (TNI dan POLRI), mungkin sama pentingnya yang harus dijadikan sebagai bahan diskusi. Tidak hanya melulu Prabowo dan Jokowi.
Carut-marutnya DPT, apakah sudah ada TIM yang difungsikan untuk segera menyelesaikan pekerjaan ini? KPU jangan menjadi amatiran saja. Ayo Tunjukan, bahwa Anda adalah Pejuang Bangsa untuk mengawal Pilpres dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Anda tidak menjadi bagian dari kepentingan masa depan maupun masa lalu. Anda adalah Calon Pahlawan, Karena Anda bisa menentukan nasib bangsa ini ke depan. Ketidakadilan dan kecurangan yang Anda Lakukan pada saat Pileg 9 April Lalu, cukuplah menjadi Pelajaran yang sangat berharga.
Anda tidak seharusnya lagi untuk bermain kotor dengan menerima suap dari pendukung sebagai mana Anda menerima Suap pada saat Pileg kemarin. Kata Anda, adalah menunjukan Bahwa KPU adalah Anda. Dan Ada Anggota KPU, yang melakukan tindakan tidak terpunyi. Saya percaya, mungkin masih ada yang baik di KPU. Dan semoga, kebaikan Anda menjadi Perbaikan untuk bangsa ini ke depan.
Persiapkan semua perencanaan dengan matang, meminta dukungan TNI dan Polri untuk pengawalan dan pengiriman dan pendistribusian material sehingga dipastikan H-2, semua materi Pilpres sudah siap di PPK atau bahkan KPPS. Pastikan pula bahwa, Data yang terkirim harus dilakukan cek and ricek, sehingga kasus salah kirim tidak terjadi lagi.
Bekali semua panitia sampai yang paling bawah, dengan kepedulian untuk melakukan perjuangan demi Indonesia yang lebih baik. Mau jadi Indonesia Bangkit atau Indonesia Hebat, nggak masalah. Keduanya Baik. Tapi KPU dan Bawaslu, ayo kawal kegiatan ini dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai kepada Hasil dan perhitungan suara. Jadikan Pilpres Indonesia menjadi Benchmark bagi semua Bangsa di Dunia.
Suksesnya hajatan besar ini, tidak hanya ditunjukan terhadap keterpilihan pasangan menjadi Capres dan Cawapres, namun mulai dari proses, pelaksanaan dan hasil yang tidak memberikan efek negatif untuk masa depan bangsa. Sukses Pilpres 2014, jika KPU dan jajarannya tidak memihak salah satu atau salah dua calon. Sukses Pilpres 2014, adalah Suksesnya para panitia di masing-masing KPPS mendapatkan material yang cukup, benar, dan petunjuk yang jelas. Mereka tidak tergoda untuk mendukung salah satu calon, mereka benar-benar menjadi Panitia untuk anak bangsa.           
 
catatan (tanggapan saya mengenai artikel ini): Gunakanlah hak pilih anda sebaik-baiknya dan jangan sampai hak pilih anda bisa dibeli orang lain Karena satu suara saja sangat berharga untuk menentukan masa depan bangsa.       .


cukup sekian dulu dan semoga bermanfaat.


 Sumber:http://m.kompasiana.com


Kamis, 12 Juni 2014

Contoh Kasus Penggabungan Badan Usaha



1.        Merger
Kasus 1 : Merger Bank Lippo dan Bank Niaga
Perusahaan yang melakukan Merger adalah antara Bank Lippo dengan Bank Niaga... pada tahun 2008. Ingat.. sifat dari merger adalah penggabungan antara dua perusahaan yang mana yang satu mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada yang lainya... Antara Bank Lippo dan Bank Niaga.. Keduanya bergabung untuk memperkuat posisinya di kancah persaingan global.


Mereka Menyetujui untuk menggabungkan perusahaan dengan kriteria Merger. Dari Merger kali ini Perusahaan yang relative lebih kecil ukuranya adalah Bank Lippo.. sehingga bank Lippo merelakan untuk diganti saham yang beredar dengan saham Bank Niaga...  Dengan demikian dengan harga tertentu yang telah disepakati mereka berdua.. tiap saham Bank Lippo dihargai dengan harga tertentu sehingga mendapatkan nilai yang cocok untuk dibeli oleh Bank Niaga.. Sehingga saham Bank Lippo berganti nama dengan Saham Bank Niaga..

Setelah kesepakatan keduanya.. Kedua Bank ini menyetujui untuk mengubah nama mereka after merger menjadi Bank CIMB Niaga..

Nah inilah hasil yang diharapkan dari Merger kali ini.. yaitu Leverage (Pengungkit) kekuatan kedua Bank untuk menjadi satu dengan kekuatan yang baru serta more creating value bagi CIMB Niaga. Kalau kita ingin mengetahui bagaimana kinerja mereka after (setelah) Merger, maka kita dapat menggunakan beberapa metode yang sudah umum dikalangan manajer perusahaan

  • Dinilai dengan Metode Earning perusahaan Setelah Merger. (EPS/ Earning Per Share)
  • Dihitung Market Share nya.. ini merupakan pekerjaan khusus bagi manajer pemasaran untuk menghitung perluasan pasar setelah melakukan merger
  • Menghitung Kapitalisasi Pasarnya.. atau Economic Gain nya..
Kasus 2. Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional.

Sejarah Bank Danamon Sebelum Merger
Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama Bank Kopra Indonesia. Nama ini kemudian berubah menjadi  PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1976 sampai sekarang. Pada tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian adalah publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

Dalam membangun dari krisis keuangan Asia pada tahun 1998, Danamon ditempatkan di bawah pengawasan Indonesia Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Bank Take Over (BTO). Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia, melalui BPPN merekapitalisasi Danamon dengan Rp 32,2 triliun obligasi pemerintah. Dalam tahun yang sama (1999) PT Bank PDFCI, BTO yang lain, digabung dengan Danamon sebagai bagian dari program restrukturisasi BPPN.

Sebagai bagian dari paket merger, Danamon menerima rekapitalisasi kedua dari Pemerintah melalui injeksi modal sebesar Rp 28,9 triliun. sebagai surviving entity, Danamon muncul dari merger sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
MetodeEPS
EPS Bank Danamon meningkat 29,48 menjadi Rp 38,66 pada tahun 2000. Dengan melihat hasil tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan meningkatkan laba dari 29,48 menjadi 38,66 per lembar sahamnya. Hal ini menandai kenaikan nilai perusahaan.
Laba bersih Bank Danamon pasca merger melambung tinggi.

2.Konsolidasi
Kasus 1 :
  • BBD (Bank Bumi Daya)
  • Bank Bapindo
  • Bank Dagang Negara
  • Bank Exim
 Mereka berempat melakukan konsolidasi dan berubah menjadi Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut mengalami kesulitan dalam mengentaskan permasalahan rumah tangga perusahaanya saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Untuk menghentikan usahanya yang selama ini mereka bangun pun merupakan hal yang sayang untuk dilakukan.. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk dapat melakukan protect terhadap kemungkinan yang terjadi akibat krisis adalah bersatu padu dengan bank yang lain dengan melakukan kerjama dalam bentuk konsolidasi. Kerjasama dalam bentuk konsolidasi ini bisa terjadi ketika sekelompok perusahaan yang mempunyai motif yang sama dalam meraih kehidupan baru bersama di masa akan datang.

Konsolidasi keempat perusahaan ini terbukti berhasil dengan membuahkan Bank Mandiri yang menjadi salah satu Bank besar di Indonesia yaitu Bank Mandiri.
Kasus 2 :

Semen Gresik Group alias PT Semen Gresik Tbk baru saja mendirikan pabrik baru Tuban IV yang beroperasi pada Mei lalu. Selain itu, tahun 2012 ini menandai Semen Gresik melebarkan sayap menjadi pemain regional. Bagaimana prospek dan target bisnisnya ke depan? Berikut wawancara jurnalis KONTAN Andri Indradie dengan Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk, Selasa (29/5) lalu.
Sepanjang sejarah, ada satu titik penting yang membuat SG (PT Semen Gresik Tbk) Group maju seperti sekarang. Saya melihat, SG Group berhasil mengajak tiga perusahaan yang pada September 1995 berkonsolidasi, yaitu SG sendiri, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa.
Sebab, memang kelemahan kami di masa lalu adalah tidak adanya sinergi di grup ini. Saat saya ditunjuk sebagai direktur utama pada 2005, saya minta kepada pemerintah selaku pemegang saham agar good corporate governance (GCG) di SG Group sebagai sebuah korporasi diterapkan. Lantas, SG sebagai induk grup diberi kewenangan lebih besar untuk mengoordinasi Semen Padang dan Semen Tonasa. Saat ini SG sudah bisa mengoordinasikan semuanya.
Sebab, kelemahan selama ini ada dua hal. Pertama, masih kuatnya pemikiran-pemikiran kelompok di dalam sumber daya manusia (SDM). Jadi, ada kelompok, misalnya saya orang Padang, saya orang Tonasa, saya orang Semen Gresik, dan sebagainya. Selain itu, rasa kedaerahan juga masih kuat. Jadi, ada semacam kelompok-kelompok berdasarkan rasa kedaerahan tersebut.
Kedua, masih adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi semangat kedaerahan dan kepentingan kelompok tadi, sehingga grup susah bersinergi. Itu kendalanya. Kalau masing-masing punya backing-backing-an, punya back up-back up secara politis, sangat susah mengajak orang-orang itu bersinergi.
Syukurlah, kami sudah bisa membangun sinergi ini. Manakala sinergi terbangun, seperti sekarang yang juga sudah kelihatan, hasilnya luar biasa. SG sebagai grup mendapatkan hasil yang mungkin tidak pernah kami bayangkan sebelumnya. Investor pun barangkali tidak bisa membayangkan.
Dalam enam tahun, kami bisa membuat kapitalisasi pasar, yang saat itu masih Rp 10 triliun, sekarang sudah menjadi sekitar Rp 80 triliun. Dalam sejarah finansial grup, baru pertama kali ini di Tuban itu bisa dibangun pabrik baru yang 100% biayanya atau sekitar Rp 3,5 triliun berasal dari kas internal. Tidak ada sama sekali kami menarik pinjaman.
Angka itu sudah di luar komitmen kami pada pemegang saham untuk menyetor dividen. Jadi, pembangunan pabrik dari kas internal itu bisa terlaksana walaupun kami punya dividend pay-out policy sekitar 50% dari laba. Di luar itu, kami juga masih punya kekuatan kas untuk mencapai target tahun ini.
Empat pilar bisnis
Selama ini, secara garis besar, kami membuat fokus bisnis berdasarkan empat pilar yang kami jadikan arah. Pertama, capacity management. Kedua, cost management. Ketiga, revenue management. Keempat, competitive advantage atau daya saing.
Pertama, dari sisi capacity management, kami sudah menyelesaikan dua proyek besar tahun ini, yaitu selesainya proyek Tonasa Prima dan yang paling baru proyek pabrik Tuban IV yang beroperasi di bulan Mei tahun ini.
Dengan adanya tambahan pabrik baru, kapasitas produksi kami juga meningkat dari 19,8 juta ton pada tahun kemarin menjadi 22,5 juta ton tahun ini. Jadi, ada peningkatan produksi kira-kira 3 juta ton. Kalau dihitung persentase, kira-kira kenaikan 15%–20%.
Kedua, dari sisi cost management atau biaya. Kami sudah mengonversi bahan bakar dari batubara berkalori tinggi ke batubara berkalori rendah. Sehingga, akhir tahun ini, efek terhadap keuangan sudah bisa dinikmati. Kita tahu, peralihan kalori tinggi ke rendah ini akan meningkatkan efisiensi, terutama di biaya bahan bakar pada pengolahan berkaitan proses produksi. Bahan bakar merupakan komponen biaya paling besar, sekitar 30% dari total cost.
Selain peralihan kalori, kami juga akan meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif. Kami berharap, bahan bakar alternatif, yang penggunaannya masih di bawah 5%, tahun ini sudah bisa mencapai 10%.
Ketiga, revenue management. Dengan peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi inilah, kami berharap ada peningkatan pula terhadap revenue. Akhir tahun ini, kami menargetkan revenue bisa meningkat 15%–20%.
Keempat, daya saing. Untuk tumbuh dan mampu menghadapi kompetisi, SG Group juga harus berdaya saing. Misalnya, tahun ini, SG Group menargetkan mampu berdaya saing dan menjadi perusahaan berkelas internasional, terutama kelas regional Asia Tenggara.
Bagian ini juga sudah masuk dalam road map kami hingga 2030. Road map ini dibagi beberapa tahapan target strategi bisnis hingga tahun 2030, lima tahun setiap tahapannya.
Masuk pasar regional
Dalam bagian road map ini ada dua hal terpenting yang bisa kami katakan terlaksana di tahun ini, yaitu SG tidak lagi hanya bermain di domestik. Tetapi, juga harus bisa bermain dalam skala bisnis regional.
Salah satunya, SG masuk ke Myanmar, entah melalui pendirian pabrik baru atau akuisisi. Tapi, sepertinya kemungkinannya mendirikan pabrik baru karena di sana, pabrik semen masih kecil-kecil dan belum ada yang punya efisiensi tinggi. Kami berharap tahun 2012-2013, SG sudah bisa masuk ke sana.
Kenapa Myanmar? Selama ini hubungan antara pemerintah Myanmar dan Indonesia sangat baik. Pemerintah Indonesia juga sudah melakukan investasi politis dalam membantu Myanmar merdeka dan berkembang.
Nah, saat ini Myanmar sudah berupaya membuka diri. Oleh karena itu, sebagai pelaku ekonomi, SG Group memanfaatkan hubungan dekat dan investasi politis pemerintah itu untuk berekspansi. Di luar Myanmar, sebenarnya ada beberapa negara lain, tetapi belum bisa saya katakan sekarang.
Selain ekspansi secara regional, di dalam road map, kami juga menargetkan dari sisi ukuran harus tumbuh jauh lebih besar, baik dari kapasitas produksi, finansial, maupun kapitalisasi pasar.
Dalam lima tahun pertama hingga 2015 ini, kami ingin mencapai kapasitas produksi semen hingga di atas 30 juta ton. Ini ekspansi secara organik. Ditambah ekspansi anorganik, kami berharap kapasitas bisa mencapai 34 juta ton atau 35 juta ton.
Langkah menaikkan produksi itu juga termasuk bagian dari strategi daya saing kami. Namun, sembari melebarkan sayap ke wilayah regional, kami juga tetap harus menjaga daya saing di tingkat pasar domestik. Sebab, kami harus mewaspadai beberapa kompetitor yang belakangan ini cukup ekspansif.
Saya kira, dua kompetitor saat ini yang perlu diwaspadai adalah Indocement dan Holcim. Holcim punya strategi yang memang sedang dikembangkan di Eropa, yaitu pengembangan di bidang hilir melalui “Solusi Rumah”. Ini semacam komoditi setelah semen.
Mewaspadai kompetitor ini bisa sampai rencana 2 tahun–3 tahun ke depan. Tetapi, kita berpikir juga jangka panjang. Perusahaan semen bernama Siam Cement sudah mengakuisisi perusahaan di Indonesia. Artinya, mereka juga akan membangun pabrik baru. Belum lagi, jika Wilmar jadi masuk ke industri semen. Aksi Wilmar ini akan lebih kami antisipasi karena dia berangkat bukan dari sebuah perusahaan pemain semen. Ini yang agak susah memprediksi karena sangat mungkin akan muncul banyak kejutan dari Wilmar.
Yang jelas, SG Group ini punya dua tuntutan. Selain harus ekspansif dalam bisnis, SG juga harus mendukung program pemerintah, khususnya mendukung sektor infrastruktur. Indonesia ini kan masih lemah infrastrukturnya. Kalau industri semen bagus, tentu infrastruktur juga bakal sukses.

3.Akuisisi


KASUS 1 : Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Kasus 2 : PT. HM Sampoerna yang diakusisi oleh Philip Morris
Sampoerna tetap melakukan kegiatan operasionalnya sendiri di Pabriknya yang ada di Surabaya.. dan PM pun juga seperti itu. Tetapi Manajemen perusahaan Sampoerna dikendalikan oleh PM sebagai konsekuensi dari akuisisi yang dilakukan. PM mengganti Saham yang beredar Sampoerna dengan suatu harga dan menggantinya dengan saham PM.

Smprn dan PM
 Sampoerna Strategic Group melalui PT Sampoerna Investama resmi memiliki 85 persen saham PT Bank Dipo Internasional (Bank Dipo) yang ditandai dengan penandatanganan Akta Akuisisi pada 9 Mei 2011.
Sementara PT Pahalamas Sejahtera memiliki 15 persen saham Bank Dipo. Proses akuisisi ini telah mendapatkan persetujuan resmi dari Bank Indonesia pada 13 April 2011.

Akuisisi Bank Dipo menjadi bagian dari upaya Sampoerna Strategic Group untuk berkontribusi dalam program penyehatan bank di Indonesia, khususnya memperkuat struktur permodalan bank.

"Kami berharap dengan akuisisi ini, Bank Dipo dapat terus dikembangkan menjadi bank yang sehat, dengan struktur permodalan yang kuat sehingga dapat menjadi salah satu pemain terdepan di segmen mikro dan kecil," ujar CEO Sampoerna Strategic, Michael Sampoerna, dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, Selasa (10/5/2011).
Menurutnya, akuisisi ini meningkatkan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), mendukung pengelolaan Bank Dipo secara profesional dan independen dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Selain itu, penerapan manajemen risiko dan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku akan menjadi acuan pengembangan Bank Dipo, di samping memperkaya portofolio bisnis Bank Dipo melalui segmen mikro dan kecil.

Pihaknya pun berharap bisa menjangkau masyarakat kecil di Indonesia lebih luas lagi dengan layanan-layanan perbankan dan pengelolaan sistem perbankan yang sehat.

Adapun rencana pengembangan Bank Dipo akan diperkaya dengan layanan syariah yang saat ini sedang dikaji dan dipelajari secara seksama, mengingat adanya kesamaan filosofi antara bisnis mikro dan UKM dengan bisnis syariah yang mengedepankan prinsip kemitraan dan pemberdayaan.

Pemberdayaan masyarakat kecil sendiri selalu menjadi fokus Sampoerna Strategic Group, di mana dukungan dari para pemangku kepentingan menjadi hal utama guna merealisasikan komitmen Sampoerna Strategic Group untuk berkontribusi dalam memajukan perbankan nasional serta pengembangan sektor mikro dan UKM di Indonesia.

Dengan diakuisisinya Bank Dipo yang fokus bisnisnya di segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), diharapkan aspirasi tersebut dapat terus ditingkatkan dengan menyediakan akses finansial kepada masyarakat yang unbanked dan sekaligus
memberdayakan mereka untuk menjadi pengusaha yang lebih sukses.