Kamis, 14 November 2013

Mengapa Koperasi di Indonesia Sulit Berkembang

Mengapa Koperasi di Indonesia Sulit Berkembang

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).

Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, begitu pula Indonesia.

Pada dasarnya koperasi berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat. Untuk menyempurnakan fungsi tersebut, suatu lembaga pelaksana koperasi harus memilki pengelolaan yang efektif.

Saat ini masalah yang masih di hadapi koperasi dan bisa menghambat perkembangan koperasi di Indonesia menjadi problematika. Pengelolaan koperasi yang kurang efektif, baik dari segi manajemen maupun keuangan menjadi salah satu kendala berkembangnya koperasi.

Berikut adalah beberapa kendala pokok yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia :
1.        Permodalan
Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.

2.        Sumber Daya Manusia
Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya.

Dari sisi keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada dorongan yang dipaksakan oleh pemerintah. Akibatnya pendirian koperasi didasarkan bukan dari bawah melainkan dari atas. Pengurus yang dipilih dalam rapat anggota seringkali dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya control yang ketat dari para anggotanya.

Pengelola yang ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari kalangan yang kurang profesional. Sering kali pengelola yang diambil bukan dari yang berpengalaman baik dari sisi akademis maupun penerapan dalam wirausaha.

3.        Manajerial
Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik.
Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi- koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya  manusianya maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak mengucur.
Selain dari faktor diatas yang menjadikan koperasi sulit berkembang di Indonesia adalah kurangnya partisipasi masyarakat dalam keanggotaan koperasi yang membuat koperasi tidak berkembang di Indonesia dan ketidak tahuan masyarakat tentang koperasi itu sendiri. Ketidak tahuan masyarakat tentang koperasi itu sendiri adalah kurangnya sosialisasi oleh pemerintah kepada masyarakat yang membuat mereka kurang tahu koperasi itu berfungsi untuk apa? Kenapa mereka harus menjadi anggota koperasi? Dan bagaimana cara untuk menjadi anggota koperasi?

Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan koperasi di Indonesia :
-            Sosialisasi tentang koperasi
Sosialisai sangat penting untuk kemajuan koperasi di Indonesia, karena dengan sosialisai membuat masyarakat tahu bahwa menjadi anggota koperasi itu sangat membantu untuk perekonomian mereka. Karena tujuan dari koperasi itu sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Cara untuk mensosialisasikan koperasi adalah iklan di media cetak, baik dari televisi, Koran, dan sebagainya. Selain dengan iklan, cara untuk mensosialisasikan koperasi adalah memberikan informasi tentang koperasi melalui seminar, pengurus koperasi datang kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

-            Sumber Daya Manusia yang berkualitas
Dengan sumber daya manusia yang berkulitas membuat koperasi dapat berkembang di Indonesia. Karena dengan sumber daya manusia yang berkualitas membuat koperasi dapat menjalankan tugasnya secara profesional. Cara untuk menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas adalah memberikan pelatihan (training) kepada calon pengurus untuk menjalankan tugasnya secara professional. Selain dengan melakukan pelatihan (training) untuk menjadikan sumber daya manusia yang berkulitas adalah memberikan beasiswa kepada pengurus untuk menuntut ilmu agar dapat mengembangkan koperasi di Indonesia.

-            Penambahan modal
Tidak dapat dipungkiri bahwa koperasi di Indonesia saat ini banyak yang kekurangan modal dalam menjalankan tugasnya. Karena dengan penambahan modal koperasi akan membuat koperasi akan berjalan sesuai yang diharapkan pemerintah dan masyarakat. Cara untuk mendapatkan penambahan modal adalah melalui pemerintah yang menambah dana APBN kepada koperasi yang ada di Indonesia untuk menjalankan target dari koperasi itu sendiri. Selain dari pemerintah untuk mendapatkan penambahan modal adalah dari anggota koperasi itu sendiri.

-            Manajemen koperasi secara professional
Kita ketahui dengan manajemen yang  professional dapat mengembangkan suatu perusahaan atau bandan usaha lainnya, termasuk koperasi. Karena dengan manajemen yang professional membuat koperasi menjalankan tugasnya sesuai kegiatannya yang akan dapat mengembangkan koperasi di Indonesia. Cara agar manajemen koperasi dilakukan secara professional adalah memilih pemimpin yang berpengalaman bukan dari keputusan sepihak. Selain dengan memilih pemimpin yang berpengalaman yaitu dengan mencari pengurus yang menguasai bidang koperasi.


Saran:
  Menurut saya seharusnya pemerintah lebih memperhatikan koperasi di Indonesia dan memberikan modal kepada koperasi untuk menjalankan usahanya  serta mendukung usaha-usaha koperasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan,dalam hal ini dapat membantu ekonomi rakyat .kita tahu pada tahun 2011  perekonomian Indonesia  sempat membaik itu salah satunya dari koperasi, baik usaha kecil dan menengah yang dapat menambah pendapatan suatu Negara dan mengurangi pengganguran di Indonesia. Sehingga pemerintah perlu untuk memajukanya dengan memberikan modal dalam hal ini pemerintah harus membuat peraturan kepada koperasi agar setiap operasi membuat laporan keuangan mereka  sehingga pemerintah mengetahui setiap kekurangan dari koperasi tersebut.


Referensi : http://dwisetiati.wordpress.com/2011/10/24/mengapa-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang/

1 komentar:

  1. Stainless Steel vs Titanium Apple Watch - iTanium Arts
    A stainless steel watch has a polished stainless steel plate titanium build and is the main 제이티엠허브출장안마 component for the titanium drill bits for metal Watch. Its main purpose is to protect its titanium hair clipper watch. The watch was manufactured titanium pan in

    BalasHapus