Jumat, 15 November 2013

Jawaban Soal Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Jawaban soal fungsi produksi Cobb-Douglas :

Dik :
            Pk =  $8
            Pl = $1
            Q = 4K1/2 L1/4
                C = $48
               
Dit :
a.      Jumlah input K dan L pada biaya terendah
b.      Jumlah output (least cost combination)
c.       Persentase perubahan output (K ↑8%)
d.      Persentase perubahan output (L↑10%)
e.       Persentase perubahan output (K,L ↑10%)
f.       skala produksi
g.      perbandingan tingkat penggunaan input K dan L.

Jawab :

A.    Jumlah input K dan L.

            Q = 4K1/2 L1/4
            MPX = ∂Q/∂K
                        = 4(½)K-1/2 L1/4
                        = 2K-1/2 L1/4
            MPL = ∂Q/∂L
                        = 4K1/2 (¼)L3/4
                        = K1/2 L-1/4

                      
           
            2K-1/2L3/4  = 8K1/2L-3/4               |:2
              K-1/2L3/4  = 4K1/2L-3/4
                     
                        L = 4K

            C = PKK +PLL
            48 = 8K + L
            48 = 8K + 4K
            48 = 12K
            K = 4
                        L = 4K = 4(4) = 16
            Maka, Jumlah input K dan L yang digunakan adalah sebesar 4 unit dan 16 unit.

B.     Jumlah output.
            Q = 4(4)1/2(16)1/4
                = 4(2)(2) = 16
            Maka, jumlah output yang dihasilkan pada kondisi least cost combination adalah sebesar 16 unit.

C.     Persentase perubahan output (K ↑8%)
      Besarnya koefisien elastisitas input K adalah ½, artinya jika input K ditambah 1% sedangkan input lain dan teknologi yang digunakan tidak berubah, maka output akan meningkat sebanyak ½%.
Maka, jika input modal (K) ditambah 8% sedangkan input L dan teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah, persentase perubahan jumlah output akan meningkat sebanyak 4%.

D.    Persentase perubahan output (L↑10%)
      Besarnya koefisien elastisitas input L adalah ¼, artinya jika input L ditambah 1% sedangkan input lain dan teknologi yang digunakan tidak berubah maka output meningkat sebanyak ¼%.
Maka, jika input modal (K) ditambah 10% sedangkan input K dan teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah,  jumlah output akan meningkat sebanyak 2,5%.

E.    Persentase perubahan output (K,L ↑10%)
Besarnya penjumlahan koefisien untuk elastisitas input K dan input L adalah ½ + ¼ = ¾, artinya jika input K dan input L masing-masing ditambah 1% sedangkan teknologi yang digunakan tetap, maka output akan meningkat ¾%. Maka, jika input modal (K) dan tenaga kerja (L) masing-masing ditambah 10% sedangkan teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah, jumlah output akan meningkat sebanyak 7,5%.

F.     Skala Produksi
            Besarnya penjumlahan koefisien elastisitas input K dan input L adalah :
½ + ¼ =¾
¾ = 0,75 < 1. (decreasing return to scale).

G.    Perbandingan tingkat penggunaan input.
Koefisien elastisitas input K (EK = ½) lebih besar daripada koefisien elastisitas input L (EL = ¼) sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam proses produksi tersebut adalah capital intensive.



Kamis, 14 November 2013

Andai Aku Menjadi Menteri Koperasi

Andai Aku Menjadi Menteri Koperasi

Setiap orang pasti punya cita-cita ingin menjadi seorang pemimpin, begitu pula dengan saya,ingin  menjadi Menteri Koperasi. Karena dengan menjadi seorang Menteri Koperasi, kita dapat menunjukkan bahwa kita apa yang kita lakukan itu membuahkan hasil dan dapat membahagiakan kedua orang tua kita yang selama ini berjuang agar kita dapat menjadi seorang pemimpin. Agar dapat menjadi seorang Menteri Koperasi, tidak mudah untuk kita dapatkan memerlukan usaha yang sangat keras untuk menjadi seorang Menteri Koperasi. Tidak semudah seperti membalikan telapak tangan untuk menjadi seorang Menteri Koperasi, kita harus melewati berbagai tahap,proses dan waktu yang cukup lama untuk menjadi seorang Menteri Koperasi.

Berikut tugas dan fungsi dari Kementerian Koperasi dan UKM

Seandainya saya menjadi Menteri Koperasi, saya akan menjalankan tugas sesuai apa yang diharapkan oleh pemerintah dan bertanggung jawab untuk meningkatkan koperasi di Indonesia. Karena koperasi yang ada di Indonesia sulit berkembang dalam mencapai kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan utama dibentuknya koperasi di Indonesia. Kurang tahunya masyarakat tentang koperasi menjadi alasan utama kenapa koperasi di Indonesia sulit berkembang dan aspek lainnya.

Berikut cara yang akan saya lakukan seandainya menjadi Menteri Koperasi :
1.       Melakukan sosialisai untuk lebih memperkenalkan Koperasi kepada masyarakat
Sosialisai sangat penting dalam membangun koperasi di Indonesia, karena dengan adanya sosialisai yang dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM dalam memperkenalkan koperasi dan mencari anggota koperasi di masyarakat. Dengan bertambahnya anggota koperasi membuat koperasi dapat mengembangkan usaha yang diinginkan pemerintah untuk mensejahterahkan masyarakat. Pertama yang saya lakukan dalam mensosialisasikan koperasi yaitu dengan iklan dalam media apapun, termasuk televisi, koran, majalah, pamphlet, dan lain sebagainya. Selanjutnya yaitu melakukan seminar di berbagai tempat untuk memperkenalkan koperasi kepada masyarakat terutama pada generasi muda. Berikutnya yaitu dengan langsung datang kepada masyarakat dalam memperkenalkan koperasi. Melalui cara tersebut memungkinkan koperasi diminati oleh masyarakat.

2.       Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas
Sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam menjalankan koperasi, apabila tidak adanya sumber daya manusia maka koperasi itu dipastikan tidak akan berjalan. Dalam sumber daya manusia diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas dipastikan koperasi akan menjalankan tugasnya sesuai keinginan pemerintah dalam mewujudkan kesejateraan masyarakat. Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkulitas diperlukan berbagai cara yaitu dengan melakukan pelatihan dan memberikan beasiswa dalam bidang kopersi. Bukan hanya dengan melakukan pelatihan dan memberikan beasiswa saja tapi mereka juga dilatih untuk jujur dalam melaksanakan tugas dalam koperasi. Bila semuanya sudah terpenuhi akan dipastikan bahwa koperasi dapat berkembang dan maju di Indonesia.

3.       Menggantikan pengurus lanjut usia dengan generasi muda
Dalam suatu organisasi atau badan, pasti diperlukan regenerasi dimana pengurus lama yang sudah lanjut usia akan digantikan oleh pengurus baru yaitu generasi muda. Dengan menggantikan pengurus lanjut usia dengan generasi muda, memungkinkan adanya inovasi dan ide kreatif yang akan dikembangkan oleh generasi dalam melaksanakan tugas didalam koperasi. Bukan hanya memunculkan inovasi dan ide kreatif dalam menggantikan pengurus yang lanjut usia dengan generasi muda, tetapi adanya regenerasi dalam tubuh koperasi untuk terus menjalankan tugas untuk mensejahterahkan masyarakat yang menjadi tujuan utama koperasi di Indonesia. Dan dalam mencari pengurus yang merupakan generasi muda itu diperlukan pengurus yang bertanggung jawab,  punya kesadaran, dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin, dan dapat menghasilkan keputusan yang baik untuk kemajuan koperasi di Indonesia.

Kita ketahui bahwa dalam mesejahterahkan masyarakat, pemerintah sudah melakukan berbagai cara salah satunya dengan mendirikan koperasi. Karena dengan adanya koperasi dapat membantu masyarakat dalam membuka usaha masyarakat itu sendiri dalam mensejahterahkan hidupnya. Dengan sejahterahnya masyarakat maka Indonesia dapat diakui sebagai Negara oleh kalangan internasional. Mungkin dari cara diatas yang akan lakukan, seandainya menjadi Menteri koperasi diharapkan dapat mengembangkan koperasi di Indonesia. Dengan berkembangnya koperasi di Indonesia diharapkan dapat mensejahterahkan masyarakat yang menjadi tujuan utama dari koperasi.

Demikianlah yang saya akan lakukan seandainya saya menjadi Menteri Koperasi. Semoga dengan apa yang saya sampaikan dapat mengembangkan koperasi di Indonesia. Walaupun ada kekurangan dalam penyampaian saya tentang mengembangkan koperasi, mungkin dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

Terima kasih.


Mengapa Koperasi di Indonesia Sulit Berkembang

Mengapa Koperasi di Indonesia Sulit Berkembang

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).

Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, begitu pula Indonesia.

Pada dasarnya koperasi berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat. Untuk menyempurnakan fungsi tersebut, suatu lembaga pelaksana koperasi harus memilki pengelolaan yang efektif.

Saat ini masalah yang masih di hadapi koperasi dan bisa menghambat perkembangan koperasi di Indonesia menjadi problematika. Pengelolaan koperasi yang kurang efektif, baik dari segi manajemen maupun keuangan menjadi salah satu kendala berkembangnya koperasi.

Berikut adalah beberapa kendala pokok yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia :
1.        Permodalan
Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.

2.        Sumber Daya Manusia
Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya.

Dari sisi keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada dorongan yang dipaksakan oleh pemerintah. Akibatnya pendirian koperasi didasarkan bukan dari bawah melainkan dari atas. Pengurus yang dipilih dalam rapat anggota seringkali dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya control yang ketat dari para anggotanya.

Pengelola yang ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari kalangan yang kurang profesional. Sering kali pengelola yang diambil bukan dari yang berpengalaman baik dari sisi akademis maupun penerapan dalam wirausaha.

3.        Manajerial
Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik.
Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi- koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya  manusianya maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak mengucur.
Selain dari faktor diatas yang menjadikan koperasi sulit berkembang di Indonesia adalah kurangnya partisipasi masyarakat dalam keanggotaan koperasi yang membuat koperasi tidak berkembang di Indonesia dan ketidak tahuan masyarakat tentang koperasi itu sendiri. Ketidak tahuan masyarakat tentang koperasi itu sendiri adalah kurangnya sosialisasi oleh pemerintah kepada masyarakat yang membuat mereka kurang tahu koperasi itu berfungsi untuk apa? Kenapa mereka harus menjadi anggota koperasi? Dan bagaimana cara untuk menjadi anggota koperasi?

Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan koperasi di Indonesia :
-            Sosialisasi tentang koperasi
Sosialisai sangat penting untuk kemajuan koperasi di Indonesia, karena dengan sosialisai membuat masyarakat tahu bahwa menjadi anggota koperasi itu sangat membantu untuk perekonomian mereka. Karena tujuan dari koperasi itu sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Cara untuk mensosialisasikan koperasi adalah iklan di media cetak, baik dari televisi, Koran, dan sebagainya. Selain dengan iklan, cara untuk mensosialisasikan koperasi adalah memberikan informasi tentang koperasi melalui seminar, pengurus koperasi datang kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

-            Sumber Daya Manusia yang berkualitas
Dengan sumber daya manusia yang berkulitas membuat koperasi dapat berkembang di Indonesia. Karena dengan sumber daya manusia yang berkualitas membuat koperasi dapat menjalankan tugasnya secara profesional. Cara untuk menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas adalah memberikan pelatihan (training) kepada calon pengurus untuk menjalankan tugasnya secara professional. Selain dengan melakukan pelatihan (training) untuk menjadikan sumber daya manusia yang berkulitas adalah memberikan beasiswa kepada pengurus untuk menuntut ilmu agar dapat mengembangkan koperasi di Indonesia.

-            Penambahan modal
Tidak dapat dipungkiri bahwa koperasi di Indonesia saat ini banyak yang kekurangan modal dalam menjalankan tugasnya. Karena dengan penambahan modal koperasi akan membuat koperasi akan berjalan sesuai yang diharapkan pemerintah dan masyarakat. Cara untuk mendapatkan penambahan modal adalah melalui pemerintah yang menambah dana APBN kepada koperasi yang ada di Indonesia untuk menjalankan target dari koperasi itu sendiri. Selain dari pemerintah untuk mendapatkan penambahan modal adalah dari anggota koperasi itu sendiri.

-            Manajemen koperasi secara professional
Kita ketahui dengan manajemen yang  professional dapat mengembangkan suatu perusahaan atau bandan usaha lainnya, termasuk koperasi. Karena dengan manajemen yang professional membuat koperasi menjalankan tugasnya sesuai kegiatannya yang akan dapat mengembangkan koperasi di Indonesia. Cara agar manajemen koperasi dilakukan secara professional adalah memilih pemimpin yang berpengalaman bukan dari keputusan sepihak. Selain dengan memilih pemimpin yang berpengalaman yaitu dengan mencari pengurus yang menguasai bidang koperasi.


Saran:
  Menurut saya seharusnya pemerintah lebih memperhatikan koperasi di Indonesia dan memberikan modal kepada koperasi untuk menjalankan usahanya  serta mendukung usaha-usaha koperasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan,dalam hal ini dapat membantu ekonomi rakyat .kita tahu pada tahun 2011  perekonomian Indonesia  sempat membaik itu salah satunya dari koperasi, baik usaha kecil dan menengah yang dapat menambah pendapatan suatu Negara dan mengurangi pengganguran di Indonesia. Sehingga pemerintah perlu untuk memajukanya dengan memberikan modal dalam hal ini pemerintah harus membuat peraturan kepada koperasi agar setiap operasi membuat laporan keuangan mereka  sehingga pemerintah mengetahui setiap kekurangan dari koperasi tersebut.


Referensi : http://dwisetiati.wordpress.com/2011/10/24/mengapa-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang/

Kamis, 07 November 2013

Tugas Kelompok Softskill



Nama Kelompok :           1. Andro THG Damanik  ( 28212121 )
2. Benny Sitorus             ( 21212427 )
3. Cahya Drajat               ( 21212541 )
4. Darel Akhir Syawal     ( 21212717 )
5. Dedi Butarbutar          ( 21212788 )
6. Rio Bagas                   ( 26212424 )

Kelas                              :         2EB02

Tugas                             :         #Softskill Ekonomi Koperasi
                                                                            
KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA
(SB)
RUKO PERMAI BLOK B 11
Jl. Lap. Tembak ( Depan Bumiputera )
Cibubur, Jakarta Timur
  
NO
Hari / Tanggal
Materi Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Paraf
1.
Jumat, 4 Oktober 2013
Perkenalan

1.Memperkenalkan diri anggota kelompok dan menyampaikan maksud dan tujuan

2. Memberikan Motivasi

Pkl. 09.00 – 11.30
WIB
Pendamping :
1. Dedi butarbutar
2. Cahya Drajat



Koordinator :
Pak Sriyanto                     
                                             Ttd
2.
Sabtu, 12 Oktober 2013

1. Pengertian Konsep dan Lingkungan Pemasaran.
1. Pemasaran adalah suatu kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan merencanakan, menentukan, harga sampai kepada mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa ke konsumen.

2. Definisi pemasaran bersandar pada konsep inti yang meliputi :
             Kebutuhan ( Needs )
             Keinginan ( Wants )
             Permintaan ( Demands )
Pkl. 10.00 – 13.30
WIB
Pendamping :
1. Benny Sitorus
2. Andro Damanik

Koordinator :
1. Suwandi
2. Dadang

                                             Ttd

3.
Jumat, 18 Oktober 2013
2. Fungsi – Fungsi Pemasaran.
1. Fungsi Penyimpanan, menjelaskan tentang metode penyimpanan seperti metode FIFO dan LIFO.

2. Fungsi Transportasi, menjelaskan tentang :
             Pemilihan lokasi produksi yang tepat
             Penentuan area pasar yang dilayani
             Pemilihan bentuk produk yang dipasarkan
             Pembuatan standard ukuran dan kualitas produk yang dipasarkan
3. Fungsi Standarisasi dan grading

Penentuan batas – batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang – barang manufaktur atau juga bisa menyederhanakan, mempermudah, serta meringankan biaya pemindahan komoditi dalam pemasaran.

4. Fungsi Periklanan
             Informing, adanya iklan membuat konsumen sadar akan merek – merek baru membidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merk.
             Persuading, iklan yang efektif akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
             Adding value, periklanan memberi nilai tambah pada merk dengan mempengaruhi persepsi konsumen.
Pkl. 13.00 -18.00 WIB

Pendamping :
1. Darel Akhir Syawal
2. Rio Bagas




Koordinator :
1. Suwandi
2. Dadang

                                          Ttd

4.

Jumat, 25 Oktober 2013
3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

1. Faktor Eksternal :
Merupakan faktor yang meliputi :
Pengaruh keluarga, Kelas sosial, Kebudayaan, Marketing strategi, dan   Kelompok referensi.

2. Faktor Internal :
Merupakan faktor yang meliputi :
Motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, dan kepribadian.

             4 Tipe proses pembelian konsumen :

1. Proses Complex decision making, yaitu terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi.

2. Proses brand loyalty, yaitu konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merk yang memberikan kepuasan yang tinggi dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

3. Proses limited decision making, yaitu konsumen membeli barang mencoba – coba, dalam hal ini untuk membandingkan terhadap barang yang lain yang biasanya dikonsumsi.

4. Proses inertia, inertia berarti konsumen membeli merk yang sama bukan karena loyal kepada merk tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan mencari alternatif, proses pencarian informasi terhadap evaluasi dan pembelian merk.
Pkl. 13.00 – 17.00 WIB.
Pendamping :
1. Cahya Drajat
2. Rio Bagas

Koordinator :
1. Suwandi
2. Dadang

                                          Ttd
                           







NO
HARI / TANGGAL
MATERI
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
PARAF
5.
Selasa, 29 Oktober 2013
·         Mengukur dan meramal pasar permintaan.
































·         Beberapa hal strategis yang harus dilakukan dalam memasarkan produk atau jasa


1. Melakukan penelitian pasar tentang pelanggan untuk menentukan apa yang mereka senangi atau tidak disenangi
Serta bagaimana mereka merasakan produk yang kita pasarkan.

2. Perlunya menganalisis sifat – sifat dasar para pelanggan, dalam hal ini untuk mengetahui apa yang mereka miliki pada umumnya atau produk – produk apa yang mereka sering gunakan dalam kebutuhannya.

3. Perlunya meninjau manfaat dari penggunaan produk atau jasa yang kita pasarkan.

1. Ada produk atau jasa, pastikan bahwa cara mendapatkan dan menggunakan produk / jasa kita dijelaskan dengan tepat kepada pelanggan demikian juga manfaat – manfaatnya, Rincilah apa yang istimewa atau yang unik tentang produk / jasa dan bagaimana memberi manfaat atau organisasi yang ingin kita raih.

2. Penawaran

Penawaran mungkin hanyalah salah satu unsur strategi, akan tetapi dapat berpengaruh besar pada hasil – hasil yang akan kita capai. Penawaran itu harus sesuai dan layak untuk pasar sasaran kita, dalam hal ini semakin cepat pasar sasaran kita memahami apa penawaran yang kita tawarkan dan apa yang terkandung didalamnya, bagi mereka akan semakin besar peluang mencapai keberhasilan.

3. Media, cara yang paling efisien dan efektif untuk mencapai orang – orang yang perlu anda raih ( untuk mencapai target ).

4. Pelaksanaan yang kreatif, strategi yang kreatif harus merupakan bagian yang fleksibel.

5. Penentuan waktu, seringkali cara yang paling baik untuk menyusun hal ini adalah menggunakan batas waktu khusus yang dipaksakan kepada kita karena sifat produk atau jasa yang kita promosikan. Sebagai contoh :
Bila kita menyelenggarakan seminar.

6. Ramalan Perusahaan, adalah tingkat penjualan perusahaan yang diharapkan berdasarkan rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan, dua konsep yang harus diperhatikan sehubungan dengan ramalan pemasaran yaitu :

1. Quota Penjualan :
Kumpulan sasaran penjualan produk, divisi perusahaan, atau pramuniaga yang merupakan peralatan manajer yang utama dalam mendefinisikan dan merangsang usaha penjualan.

2. Anggaran Penjualan :

Adalah estimasi yang cermat terhadap volume penjualan yang diharapkan dan terutama digunakan dalam melakukan pembelian dan keputusan – keputusan.

7. Potensi perusahaan, adalah batas yang dicapai perusahaan pada saat usaha pemasaran perusahaan meningkat relatif terhadap pesaing.


Pkl. 13.00 – 18.00 WIB
Pendamping :
1. Dedi B.
2. Benny Sitorus

Koordinator :
1. Dadang
2. Suwandi

Ttd


6.
Sabtu, 2 November 2013
Product
1. Pengertian Product adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya.

·         Keputusan produk memiliki produk meliputi beberapa tahap, yaitu :
Keputusan mengenai atribut produk, pemberian merk, pengemasan, pelabelan, dan jasa pendukung publik.

1. Atribut produk, merupakan pengembangan produk dan jasa dan memerlukan pendefinisian manfaat – manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat – manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut – atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.

2.  Pemberian merk, memperkenalkan perluasan lini ( dalam hal ini merk yang telah ada diubah kedalam bentuk, ukuran, dan rasa yang baru untuk kategori yang sudah ada. Perluasan merk, aneka merk, dan merk baru.

3. Pengemasan merupakan kegiatan mendesain dan memproduksi atau pembungkus produk. Kemasan dapat berupa wadah utama produk, kemasan yang telah dikhususkan untuk menyimpan, mengidentifikasi, dan mengirim produknya.

4. Pelabelan, kepentingan identifikasi, penentuan jenjang, uraian, penjelasan, serta promosi. Pelabelan dapat bervariasi mulai dari tanda pengenal produk yang sederhana hingga produk yang rumit yang merupakan bagian dari pemasang.

5. Pelayanan, perusahaan perlu menjaga hubungan baik dengan konsumen dengan cara memberikan pelayanan yang baik, harga yang bersaing melalui promosi yang lebih menarik, perusahaan harus menyusun dan mengembangkan jasa pelayanan pada pelanggan menurut yang diinginkan oleh pelanggan.


Pkl 11.00 – 15.00 WIB
Pendamping :
1. Andro Damanik
2. Darel Akhir Syawal

Koordinator :
1. Dadang
2. Suwandi

Ttd
7.
Rabu, 6 November 2013
·         Strategi dan Proses Pengembangan Produk Baru



































·         Siklus Hidup Produk

































1. Sumber- sumber yang bisa digunakan untuk mendapatkan gagasan produk baru, a/l :
-Pelanggan
-Karyawan
-Penyalur, dan
-Pesaing

2. Melakukan penyaringan Gagasan yang didapat, dengan tahap :
- Penyaringan
- Uji Coba

3. Mengembangkan gagasan yang lolos penyaringan menjadi beberapa alternative konsep produk.

4. Pengembangan Strategi Pemasaran

5. Analisis usaha dengan mengevaluasi daya tarik usulan usah baru.

6. Pengembangan produk yang lolos dari uji analisis usaha

7. Pengujian Pasar

Memberikan pengetahuan tentang :
-Tahap Perkenalan Produk, dimana produk baru pertama kali didistribusikan dan tersedia untuk dibeli konsumen.

Strategi pemasaran dalam tahap perkenalan produk, a/l :
• Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy)

• Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy)

• Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy)

• Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)

-          Tahap Pertumbuhan Produk (Growth)

          Rapid Growth
          Slow Growth

-Tahap Kedewasaan Produk (Maturity), yang memiliki 2 strategi utama,  yaitu :
• Defensive Strategy
•Offensive Strategy
Dan beberapa strategi alternative, yaitu :

• Strategi Perbaikan Mutu
• Strategi Perbaikan Ciri
• Strategi Perbaikan Model
• Modifikasi Pasar
• Dll
-Tahap Kemunduran (Decline), dan alternative-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun.
Pkl 16.00 – 19.30 WIB
Pendamping :
1. Cahya Drajat
2. Rio Bagas

Koordinator :
1. Dadang
2. Suwandi

Ttd