Para penari
berpartisipasi dalam sebuah acara di Museum of the Republic di Brasilia pada 11
Juni 2014, sebagai bagian dari acara menjelang Piala Dunia, yang mulai bergulir
Kamis (12/6).
SAO PAULO, KOMPAS.com — Piala Dunia 2014 segera mengentak dunia.
Tuan rumah Brasil, Kamis (12/6/2014) malam ini, menggelar upacara pembukaan
dengan pesta meriah yang menggambarkan keindahan alam, keberagaman, dan gairah
masyarakat Brasil.
Sebanyak 60.000
orang diperkirakan hadir untuk menonton langsung acara pembukaan yang akan
digelar di Stadion Corinthians, Sao Paulo. Di antara mereka, ada Presiden FIFA
Sepp Blatter, Presiden Brasil Dilma Rousseff, Sekretaris Jenderal PBB Ban
Ki-moon, dan belasan presiden dari negara-negara Amerika Latin, Asia, dan
Afrika.
Acara itu
disiarkan secara langsung ke seluruh dunia. Momen itu diprediksi akan ditonton
oleh satu miliar penduduk dunia.
Pembukaan Piala
Dunia hanya berlangsung sekitar 25 menit. Meski singkat, acara itu melibatkan
lebih dari 600 penari, pesenam, petarung capoeira, dan seniman lainnya. Di
antara mereka tercatat nama bintang pop dunia Jennifer Lopez atau JLo.
Bersama rapper
Pitbull, penyanyi Brasil, Claudia Leitte, dan kelompok perkusi Olodum, JLo akan
menyanyikan lagu resmi Piala Dunia 2014, ”We Are One”, pada puncak acara. Dua
hari yang lalu, penyanyi asal Amerika Serikat itu dikabarkan menarik diri untuk
tampil di acara pembukaan Piala Dunia. Namun, Selasa lalu, FIFA lewat laman
resminya memastikan JLo tetap tampil.
Pengarah
pertunjukan upacara pembukaan Piala Dunia, Daphne Cornez, menjelaskan, secara
keseluruhan acara itu akan memperlihatkan keindahan alam, keberagaman, semangat
anti diskriminasi, serta gairah akan musik, tari, dan sepak bola rakyat Brasil.
Gambaran itu akan disimbolkan dengan bola raksasa yang disusun dari 90.000
gugusan lampu.
”Betapa
bergairahnya dan termotivasinya orang-orang (dengan Piala Dunia). Walaupun
lelah atau kepanasan, mereka tetap tersenyum. Ini menakjubkan,” ujar Cornez
seperti dikutip laman resmi FIFA.
Salah seorang
penari berusia 60 tahun, Edna Sasson, mengaku sangat gembira karena terpilih
sebagai salah seorang penari melalui proses seleksi yang ketat. ”Ini bukan
sekadar menari di gedung teater. Saya menari di pembukaan Piala Dunia dengan
jutaan orang menyaksikan di seluruh dunia,” ujar Sasson.
Direktur
Eksekutif Perencanaan Operasional dan Support Joana Havelange menambahkan,
pihaknya tidak akan terlalu banyak menggunakan lampu dan kembang api. ”Kami menitikberatkan
pada para penari, tata panggung, sekuen fantasi, dan lagu tema yang sangat
indah yang dibuat selama 2,5 bulan.”
Wasit
Jepang
Upacara pembukaan
Piala Dunia akan dilanjutkan dengan laga perdana antara tuan rumah Brasil dan
Kroasia. Laga tersebut akan dipimpin wasit asal Jepang, Yuichi Nishimura.
Nishimura akan dibantu dua asisten wasit yang juga berasal dari Jepang, yakni
Toru Sagara dan Toshiyuki Nagi.
Nishimura yang
berusia 42 tahun adalah wasit terbaik Asia tahun 2012. Dia dikenal tegas ketika
memimpin pertandingan. Dialah wasit yang mengeluarkan kartu merah pertama pada
Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Kartu merah itu dia berikan kepada pemain
Uruguay, Nicolas Lodeiro, dalam laga melawan Perancis.
Nishimura juga
mengganjar gelandang Brasil, Felipe Melo, dengan kartu merah karena melanggar
Arjen Robben dalam laga melawan Belanda di perempat final. Brasil pun kalah
dari Belanda dan harus angkat koper lebih awal dari Afrika Selatan.
Kejar
persiapan
Untuk memastikan
upacara pembukaan berlangsung sesuai dengan rencana, panitia penyelenggara
mengebut sejumlah pekerjaan yang belum selesai. Wartawan Kompas, Agung
Setyahadi, Selasa (10/6), dari Sao Paulo, melaporkan, sejumlah pekerja masih
memasang tiang penyangga sementara pada jembatan yang menghubungkan tempat
parkir mobil pribadi dengan Stadion Corinthians.
Di dalam stadion
sudah tidak ada pekerjaan besar. Para teknisi hanya memeriksa tribune dan
deretan kursi yang baru selesai dipasang. Dua pekan lalu, kursi tribune Stadion
Corinthians masih belum terpasang semuanya dan sebagian area belum mendapat
sertifikat aman.
Stadion
berkapasitas 68.000 tempat duduk ini memang belum tuntas sepenuhnya.
Pilar-pilar tribune masih berupa semen dan belum dicat. Bahan bangunan masih
tertumpuk di kolong tribune. Di ruang kerja media, pipa-pipa air, pendingin
udara, dan kabel-kabel menghiasi langit-langit ruangan karena belum dipasang
plafon. Para pekerja pun masih terus mencoba sudut datang dan sudut pantul
lampu stadion.
Meski demikian,
secara fungsi, semua fasilitas di stadion dinyatakan siap digunakan. Presiden
Brasil Dilma Rousseff mengatakan, pihaknya benar-benar siap menjadi tuan rumah.
”Kami telah mengatasi semua permasalahan. Orang-orang yang pesimistis telah
dikalahkan oleh warga Brasil yang pekerja keras dan tidak pernah menyerah,”
ujarnya.
Suasana pesta
Piala Dunia mulai terasa di sekitar Stadion Maracana di Rio dan Stadion
Corinthians di Sao Paulo. Para suporter dari sejumlah negara berkumpul di
sekitar stadion untuk menari, bernyanyi, dan berfoto bersama.
”Saya harap
suasana akan lebih meriah lagi setelah pembukaan Piala Dunia. Ini sangat
penting bagi Brasil karena bisa menjadi citra positif bagi dunia luar,” ujar
Paulo Conceicao, warga Sao Paulo yang tinggal di Santiago, California, AS.
Demam
Piala Dunia
Dari Brasil,
demam Piala Dunia juga mulai menjalar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di
Jalan Raden Saleh II, Cikini, Jakarta Pusat, warga memasang bendera kontestan
Piala Dunia, seperti Brasil, Portugal, dan AS. Di Serpong, Tangerang Selatan,
Banten, tidak jauh dari stasiun kereta, warga memasang bendera 32 negara
peserta Piala Dunia Brasil di pekarangan sebuah rumah.
Di Banglades,
warga mengibarkan puluhan ribu bendera Brasil dan Argentina di atap rumah untuk
menyambut Piala Dunia. Kota-kota di Banglades pun berubah menjadi lautan
bendera Brasil dan Argentina.
Di Thailand,
junta militer yang melakukan kudeta, akhir Mei, berjanji akan mengembalikan
kebahagiaan warga dengan mengizinkan para penggemar sepak bola menonton semua
pertandingan Piala Dunia secara gratis lewat saluran televisi nasional.
Sumber: Kompas Cetak
Sumber: Kompas Cetak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar